Thursday, February 03, 2005

AN IMAGO TO BE

I found a crumpled piece of paper on my desk last night
A message that was meant for "me"
A nausea of her heart
A voiceless manifestation
of her transformation...
from a larva into a cocoon...
An imago to be



MATAHARI DAN AWAN I

Aku mengira matahari
hanya sebuah legenda
Tapi sekarang aku melihatnya
Tapi entah mengapa aku jadi membencinya
Bukankah selama ini matahari yang kucari?
Adakah Matahari?
Tolong beritahu aku!!!
Mengapa bisa jadi begini?
Aku hanya bisa duduk termangu
Memikirkan jawaban dari pertanyaan
yang aku lontarkan sendiri
Tapi tunggu...
Aku mendapat jawabannya
Aku membenci matahari karena dia telah melelehkan awanku
Sehingga awanku menjadi takut
untuk melawan Matahari
Semakin aku melihat Matahari
semakin kebencianku menjadi
Maafkan aku Matahari

MATAHARI DAN AWAN II

Aku berdiri tegar di bawah terik matahari
Melihat kepergian awan-awanku
menjadi titik-titik air
Aku seperti anak yang ditinggal ibunya
Dari luar aku terlihat tegar
Tetapi di dalam hatiku
Aku menjerit dengan sekuat tenaga
Mengapa musti ada Matahari di dunia ini
rasanya aku ingin memusnahkan Matahari
Namun... aku tak kuasa
Aku hanya seorang anak yang malang
yang hanya dapat melakukan berbagai kegiatan
seperti anak manusia lainnya
Aku menangis dan menangis
Tapi tak satupun orang yang mau mendengar kisahku
hanya awan... ya hanya awan
Tapi...lihat....
AWANKU TELAH HILANG
PUPUS DARI GENGGAMANKU

(My angel has just turned 12 years last month)

No comments: